Membeli Rumah Second, Rumah Baru, atau Rumah Subsidi untuk Milenial

Membeli Rumah Second, Rumah Baru, atau Rumah Subsidi untuk Milenial

 

Milenial saat ini memiliki beberapa pilihan ketika memutuskan untuk membeli rumah: rumah second (bekas), rumah baru, atau rumah subsidi. Masing-masing pilihan memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Artikel ini akan membahas perhitungan renovasi rumah second, cicilan dan tabungan jika memiliki gaji UMR, serta tips cepat untuk bisa membeli rumah.

1. Rumah Second

Kelebihan:

  • Harga Lebih Terjangkau: Rumah second umumnya lebih murah dibandingkan rumah baru di lokasi yang sama.
  • Lokasi Strategis: Banyak rumah second berada di lokasi yang sudah berkembang dengan infrastruktur yang lengkap.
  • Bentuk dan Luas Tanah: Rumah second sering kali memiliki bentuk dan luas tanah yang lebih besar dibandingkan rumah baru.

Kekurangan:

  • Renovasi: Biasanya memerlukan renovasi yang bisa memakan biaya tambahan.
  • Kondisi Bangunan: Kondisi bangunan mungkin tidak sebaik rumah baru dan bisa memerlukan perbaikan besar.

Perhitungan Renovasi:

Misalnya, Anda membeli rumah second seharga Rp 500 juta dan memerlukan renovasi sebesar Rp 50 juta. Total biaya menjadi Rp 550 juta. Jika Anda mengambil KPR dengan bunga 7% dan tenor 20 tahun, cicilan bulanan sekitar Rp 4,2 juta.

2. Rumah Baru

Kelebihan:

  • Kondisi Bangunan: Rumah baru memiliki kondisi bangunan yang masih sangat baik dan tidak memerlukan renovasi.
  • Garansi Developer: Biasanya ada garansi dari developer untuk beberapa kerusakan.
  • Fasilitas Modern: Banyak perumahan baru yang menawarkan fasilitas modern seperti taman, area bermain anak, dan keamanan 24 jam.

Kekurangan:

  • Harga Lebih Mahal: Rumah baru cenderung lebih mahal dibandingkan rumah second di lokasi yang sama.
  • Lokasi: Banyak perumahan baru berada di pinggiran kota yang mungkin jauh dari pusat aktivitas.

Perhitungan:

Jika rumah baru dihargai Rp 600 juta, dengan KPR bunga 7% dan tenor 20 tahun, cicilan bulanan sekitar Rp 4,6 juta.

3. Rumah Subsidi

Kelebihan:

  • Harga Terjangkau: Pemerintah memberikan subsidi sehingga harga lebih terjangkau, biasanya di bawah Rp 150 juta.
  • Bunga Rendah: Bunga KPR untuk rumah subsidi sangat rendah, sekitar 5% per tahun.

Kekurangan:

  • Kualitas Bangunan: Kualitas bangunan mungkin tidak sebaik rumah non-subsidi.
  • Lokasi: Biasanya berada di pinggiran kota atau daerah yang belum berkembang.

Perhitungan:

Jika rumah subsidi seharga Rp 150 juta dengan bunga 5% dan tenor 20 tahun, cicilan bulanan sekitar Rp 1 juta.

Tips Cepat Membeli Rumah dengan Gaji UMR

1. Menabung Secara Konsisten

Sebaiknya alokasikan minimal 20% dari gaji untuk tabungan rumah. Jika gaji UMR Rp 4 juta, maka tabungan per bulan sekitar Rp 800 ribu.

2. Mengurangi Pengeluaran Tidak Perlu

Kurangi pengeluaran untuk hal-hal yang tidak mendesak dan fokuskan pada kebutuhan utama.

3. Mencari Tambahan Penghasilan

Mencari pekerjaan sampingan atau freelance bisa membantu menambah pemasukan.

4. Manfaatkan Program Pemerintah

Program KPR subsidi bisa sangat membantu bagi mereka dengan penghasilan terbatas.

5. Mengajukan KPR

Ajukan KPR yang sesuai dengan kemampuan finansial. Bank biasanya menawarkan berbagai macam produk KPR dengan bunga dan tenor yang bervariasi.

 

Anda sedang mencari Rumah, Gedung, atau Tanah murah berkualitas di wilayah Jakarta Selatan, Tangerang Selatan, Depok, dan sekitarnya? Atau Anda ingin Rumah dan Properti hunian Anda cepat terjual? Semua proses jual-beli jadi mudah hanya di MakelarRumah. Kunjungi website kami segera di www.MakelaRumah.com.

whatsapp button