Lebih Baik Perpanjang HGB atau Pindah ke SHM?

Lebih Baik Perpanjang HGB atau Pindah ke SHM?

Ketika membeli properti di Indonesia, ada dua jenis sertifikat tanah yang sering kali menjadi pilihan: Hak Guna Bangunan (HGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM). Kedua sertifikat ini memiliki karakteristik dan manfaat yang berbeda, yang dapat memengaruhi keputusan Anda dalam jangka panjang. Artikel ini akan membahas kelebihan dan kekurangan masing-masing serta apakah lebih baik memperpanjang HGB atau mengubahnya menjadi SHM.

Apa itu HGB dan SHM?

Hak Guna Bangunan (HGB) adalah hak untuk mendirikan dan memiliki bangunan di atas tanah yang bukan miliknya sendiri. HGB biasanya berlaku selama 30 tahun dan dapat diperpanjang hingga 20 tahun. Tanah dengan status HGB umumnya berada di atas tanah milik negara atau tanah yang dimiliki oleh pihak lain.

Di sisi lain, Sertifikat Hak Milik (SHM) adalah hak kepemilikan penuh atas tanah yang dimiliki seseorang. SHM tidak memiliki batas waktu dan dianggap sebagai jenis hak yang paling kuat dan aman di Indonesia. Dengan SHM, pemilik tanah memiliki hak penuh atas tanah tersebut, termasuk hak untuk menjual, mewariskan, atau mengalihkan kepada pihak lain.

Kelebihan dan Kekurangan Memperpanjang HGB

Kelebihan Memperpanjang HGB:

  1. Biaya Lebih Rendah: Memperpanjang HGB biasanya lebih murah daripada mengubah status tanah menjadi SHM. Biaya yang dikeluarkan lebih rendah karena hanya memerlukan biaya perpanjangan HGB.

  2. Proses Lebih Cepat: Proses memperpanjang HGB relatif lebih cepat dan sederhana dibandingkan dengan mengubah HGB ke SHM. Proses ini umumnya memakan waktu beberapa minggu hingga bulan tergantung pada kelengkapan dokumen dan kondisi lapangan.

  3. Fleksibilitas untuk Tanah Komersial: Untuk tanah yang digunakan untuk tujuan komersial, HGB sering kali lebih menguntungkan. Banyak pengembang memilih HGB karena tanah tersebut lebih mudah dijual kembali atau disewakan dalam status HGB.

Kekurangan Memperpanjang HGB:

  1. Batas Waktu Kepemilikan: HGB memiliki batas waktu tertentu yang harus diperpanjang secara berkala. Ini dapat menjadi masalah jika Anda berencana memiliki properti untuk jangka panjang atau ingin menghindari proses administratif yang berulang.

  2. Nilai Properti yang Lebih Rendah: Properti dengan status HGB umumnya memiliki nilai pasar yang lebih rendah dibandingkan dengan properti dengan status SHM. Hal ini karena SHM memberikan hak kepemilikan penuh yang diakui sepanjang waktu.

Kelebihan dan Kekurangan Mengubah HGB ke SHM

Kelebihan Mengubah HGB ke SHM:

  1. Kepemilikan Penuh: Dengan mengubah HGB menjadi SHM, Anda mendapatkan kepemilikan penuh atas tanah tersebut tanpa batas waktu. Ini memberikan keamanan dan kenyamanan lebih dalam jangka panjang.

  2. Meningkatkan Nilai Properti: Properti dengan status SHM memiliki nilai pasar yang lebih tinggi dibandingkan dengan HGB. Ini karena SHM dianggap sebagai hak kepemilikan yang paling kuat di Indonesia.

  3. Kemudahan dalam Penjualan dan Pembiayaan: Properti dengan status SHM lebih mudah dijual dan sering kali lebih mudah untuk mendapatkan pembiayaan dari bank atau lembaga keuangan.

Kekurangan Mengubah HGB ke SHM:

  1. Biaya Konversi yang Lebih Tinggi: Proses mengubah HGB menjadi SHM bisa lebih mahal karena melibatkan biaya administrasi, pajak, dan biaya lain yang terkait dengan perubahan status tanah.

  2. Proses yang Lebih Panjang dan Rumit: Proses mengubah HGB ke SHM bisa memakan waktu lebih lama dan memerlukan banyak dokumen tambahan, termasuk surat izin dari pihak-pihak terkait, seperti pemilik tanah jika tanah tersebut merupakan tanah negara.

Jadi, Mana yang Lebih Baik: Memperpanjang HGB atau Pindah ke SHM?

Keputusan antara memperpanjang HGB atau mengubahnya menjadi SHM tergantung pada kebutuhan dan rencana Anda untuk properti tersebut. Jika Anda berencana untuk memiliki properti untuk jangka panjang, ingin meningkatkan nilai properti, atau mencari kepemilikan penuh, maka mengubah HGB ke SHM adalah pilihan yang lebih baik. Namun, jika Anda mencari opsi yang lebih hemat biaya dalam jangka pendek atau menggunakan tanah tersebut untuk tujuan komersial, memperpanjang HGB mungkin lebih masuk akal.

Kesimpulan

Memahami perbedaan antara HGB dan SHM serta kelebihan dan kekurangan masing-masing adalah langkah penting sebelum membuat keputusan terkait properti Anda. Evaluasi kebutuhan jangka panjang dan pertimbangan finansial Anda akan membantu menentukan pilihan terbaik.

Anda sedang mencari Rumah, Gedung, atau Tanah murah berkualitas di wilayah Jakarta Selatan, Tangerang Selatan, Depok, dan sekitarnya? Atau Anda ingin rumah dan properti hunian Anda cepat terjual? Semua proses jual-beli jadi mudah hanya di MakelaRumah. Kunjungi website kami segera di www.MakelaRumah.com.

whatsapp button